Jurnal Pustaka Budaya, Vol. 3, No. 2 Juli 2016 KOMUNIKASI POLITIK DALAM NASKAH DRAMA PANEMBAHAN RESO KARYA RENDRA PENGEMBANGAN MATERI AJAR MATA KULIAH APRESIASI DRAMA MELALUI PENGGALIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NASKAH DRAMA PANEMBAHAN RESO KARYA W.S
Kakek : “Cahaya telah datang permohonan terakhir.”. Nenek : “Ya. Ucapkan permohonan terakhir sayang.”. E. RESOLUSI. Kakek dan nenek menemui ajalnya dalam malam menunggu kereta kencana. Nenek : “KERETA KENCANA”. (Tiba-tiba keduanya memegang jantungnya dengan kesakitan, Kakek maju dua langkah) 2. TOKOH DAN WATAK.
Teknik pustaka adalah mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto 1992:42). Kemudian, dilakukan teknik pembacaan dan pencatatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik analisis teks, baik untuk naskah drama Les Chaises karya Eugène Ionesco maupun naskah drama Kereta Kencana karya Rendra.
Rendra menyebutkan bahwa naskah Les Chaises absurd, namun naskah Kereta Kencana yang telah disadur olehnya tidak lepas dari peristiwa absurd. Perasaan dari kedua tokoh di dalam Kereta Kencana juga absurd karena adanya kesadaran tentang rasa bosan, jemu dan kelelahan mekanis dari keberadaan sehari-hari. Perasaan-perasaan tersebut
Vay Tiền Nhanh Ggads.
naskah drama ws rendra